banner

80 Tahun Gerakan Focolare “ Karisma Kesatuan”, Apa Yang Diharapkan Umat Manusia Dewasa Ini?

Sabtu, 9 Desember 2023 09:15 WIB | Oleh: Admin | Dilihat: 56

WhatsApp Image 2023-12-08 at 17.00.42_64662ac7

Kesatuan Yang Harmoni

 

Semuanya  dimulai  selama  perang,  ketika  pada  tanggal  7  Desember  1943,  di  Trent,  di tengah-tengah Perang Dunia Kedua dan pada malam hari raya Maria Dikandung Tanpa Noda, Chiara  Lubich  mengucapkan “YA” dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan. Dan masih ada perang, perang yang menghancurkan. Peringatan 80 tahun kelahiran Gerakan Focolare, yang saat ini tersebar di sekitar 180 negara.

Inilah sebabnya mengapa Paus Fransiskus mengundang sekaligus menerima presiden Margaret Karram,  wakil  presiden,  Jesús  Morán,  dan  anggota  lainnya.  Dimana  Bapa Paus mendorong mereka untuk menjadi “saksi dan duta” perdamaian ( Salvatore Cernuzio, 2023 ).

Setelah dua ribu tahun Kekristenan, kerinduan akan “Kesatuan” terus berlanjut, dalam bentuk jeritan  penderitaan  berteriak  untuk  ditanggapi,”  kata  Paus dalam pidatonya, dimana beliau mengingat  kembali kesaksian Chiara Lubich, seorang hamba Tuhan, yang mendengar jeritan umat manusia selama tragedi Perang Dunia II dan kemudian “memutuskan untuk memberikan seluruh hidupnya agar ‘wasiat Yesus’ dapat direalisasikan” ( Salvatore Cernuzio, 2023 ).

Chiara Lubich dengan total memberikan diri dan membaktikan diri kepada Tuhan, muncul dari

‘sebuah inspirasi yang diterima dalam konteks kehidupan yang sangat biasa, ketika dia pergi berbelanja untuk keluarganya’. Dari jawaban ‘YA’. Saat ini gelombang spiritualitas yang telah menyebar  ke  seluruh  dunia  memberi  tahu  semua  orang  bahwa  menghayati  Injil  itu  indah dengan kata lain “sederhana” yaitu dengan menghidupinya melalui karisma Kesatuan, kesatuan Harmoni.

Jika berbicara mengenai Kesatuan merupakan sesuatu yang mustahil, namun bagi para ahli yang mengerti bagaimana cara memberikan karisma Kesatuan kepada dunia tidaklah sesulit yang dipikirkan. Mengapa tidak sesulit yang dipikirkan ?, itu karena semua umat manusia dipanggil untuk sebuah Kesatuan, Kesatuan dalam jangkauan keluarga universal. Menjadi keluarga universal dari berbagai keberagaman menjadikan kesatuan dapat dicapai. Mencapai kesatuan ini  memiliki  rahasia  yang  setiap  individu  harus  memegang  teguh,  yaitu  dengan  mengasihi sesama sebagaimana Yesus telah mengasihi umat manusia, mengasihi semua orang dengan cara Yesus tanpa membeda-bedakan. Inilah rahasia “ Kesatuan “. Jika manusia saling mengasihi maka perdamaian  akan  tercipta  dengan  sendirinya  dan Kesatuan akan hadir sebagai hadiah yang diberikan Tuhan di tengah – tengah umat manusia.

Kesatuan merupakan hadiah atau anugerah dari Tuhan yang hanya hadir ketika setiap umat manusia saling mengasihi sebagaimana Yesus telah mengasihi mereka. Yesus yang mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga merupakan kasih yang paling besar yang pernah terjadi. Kasih

yang  begitu  besar  hingga  Yesus  yang  merupakan  anak  Allah  rela  disalib  demi  dosa  umat manusia.

Dalam pandangan Kristen, Yesus dipandang sebagai Juruselamat yang datang untuk memenuhi kehendak Tuhan dan menyelamatkan manusia dari dosa. Penyaliban Yesus dipandang sebagai pengorbanan penebusan yang menghapus dosa-dosa mereka yang percaya kepada-Nya.

Pemahaman ini didasarkan pada ajaran Perjanjian Baru dalam Alkitab, khususnya dalam Injil seperti Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan agama  dapat  bervariasi  dan  pandangan ini khusus untuk agama Kristen. Agama-agama lain memiliki keyakinan dan interpretasi yang berbeda tentang sosok Yesus dan makna salib.

Karisma Kesatuan ( Gerakan Focolare ) Dewasa Ini.

Dalam Gerakan Focolare adalah sebuah Gerakan yang lahir dari seorang wanita bernama Chiara Lubich pada tahun 1943 di Italia. Tujuannya adalah untuk menggapai Kesatuan dan kerja sama antara orang-orang dari berbagai latar belakang agama, suku, ras, budaya, dan kondisi sosial yang berbeda.

Dalam  konteks  gerakan  Focolare,  konsep  kekudusan  bersama  menjadi  fokus. Chiara Lubich menekankan  pentingnya mencapai kekudusan bersama dalam kehidupan sehari-hari melalui prinsip-prinsip Kasih, persahabatan dan pelayanan kepada sesama. Para anggota Focolare berusaha  untuk  menghayati  ajaran  Injil  dan  mempraktekkannya  dengan cara yang konkret, dengan menerapkan prinsip ‘saling mengasihi’ dalam semua aspek kehidupan sehari – hari.

Ajaran Yesus tentang kasih kepada sesama merupakan bagian integral dari ajaran utama Kristen. Prinsip-prinsip ini terutama ditemukan di Perjanjian Baru dalam Alkitab, khususnya dalam Injil Matius,  Markus,  Lukas,  dan  Yohanes. Yesus mengajarkan kasih yang tidak bergantung pada imbalan atau syarat. Dalam Injil Lukas 6:27-36, Yesus menegaskan prinsip kasih tanpa syarat, bahkan terhadap musuh sekalipun: “Tetapi Aku berkata kepadamu, hai kamu yang mendengarkan: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, berdoalah bagi mereka yang mencela kamu.” Ajaran ini menekankan pentingnya memberi kepada orang lain dan bersedia berbuat baik kepada sesama.

Pentingnya  kasih  tanpa  syarat,  pengorbanan  dan  kasih  kepada  Tuhan  dan  sesama  sebagai prinsip-prinsip dasar kehidupan Kristen. Kasih kepada sesama dipandang sebagai bukti kasih kepada Allah dan sebagai dasar untuk mempererat relasi dan kekeluargaan antar umat manusia.

 

Penulis : Pernandus Simanullang, S.S, M,Sn, FM

simanullangpernandus@gmail.com

Penggiat Seni, Tradisi dan Budaya

 

 

Referensi,

https://www.vaticannews.va/it/papa/news/2023-12/papa-francesco-focolari-80-anni-chiara-lub ich-pace-guerra.html

 Catholic  Encyclopedia:  Evangelist

 The  Four  Evangelists at the  Christian  Iconography

Array

Rekomendasi

Berita Terbaru

, , ,

OPINI : Kepentingan Sekelompok vs Kepentingan Holistik ?

Dalam kehidupan, manusia memiliki kepentingan masing – masing. Kepentingan ini merupakan bagian dari kebebasan seseorang…

,

STRATEGIC DIPLOMACY OF INDONESIA IN PACIFIC: COOPERATION BETWEEN THE INDONESIAN NATIONAL ARMY (TNI AD) AND THE REPUBLIC OF FIJI MILITARY FORCES IN FIJI

Indonesia’s strategic diplomacy positions is about to improve regional security, peace, and advance education and…

, ,

KAPAL RUMAH SAKIT – 991 MENJADI TUAN RUMAH PENYELENGGARAAN ACARA BAKTI SOSIAL ( COCKTAIL’S PARTY ) DI PORT SUVA_FIJI

Sebanyak 100 orang, termasuk diplomat, diaspora Indonesia di Fiji, pejabat sipil dan militer, dan anggota…

, , , , ,

Village Tours and Storytelling : Silana Tourism Village in Viti Levu 28 – 30 September 2024

Tur Desa Wisata Silani adalah pengalaman yang mendalam di mana pengunjung dapat menjelajahi desa pedesaan…

, , , ,

Bersatu Dalam Kebebasan Dari Jiwa Sebuah Bangsa “Nusantara Baru Indonesia Maju” HUT RI -79

Proklamasi….!!! Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan…