banner

Village Tours and Storytelling : Silana Tourism Village in Viti Levu 28 – 30 September 2024

Kamis, 3 Oktober 2024 11:25 WIB | Oleh: Admin | Dilihat: 35

Gambar WhatsApp 2024-10-01 pukul 10.02.29_ee5bf14c

Tur Desa Wisata Silani adalah pengalaman yang mendalam di mana pengunjung dapat menjelajahi desa pedesaan dan belajar tentang kehidupan sehari-hari, budaya, adat istiadat, dan sejarah masyarakat setempat. Tur desa memungkinkan pengunjung berinteraksi langsung dengan penduduk setempat dan mempelajari kehidupan sehari-hari mereka. Membantu mereka memahami bagaimana komunitas bekerja dan nilai-nilainya.

Foto desa wisata Silana Village dari pintu utama masuk ke desa ( Simanullang Pernandus )

Pengalaman Tur Desa ini berlangsung pada tanggal 28 September hingga Minggu 30 September 2024 tepat bedara di Desa Silana Village. Dengan bermodalkan antusias dan kegembiraan berangkat dari Suva pagi-pagi buta dengan mini bus sekitar 14 orang peserta. Setelah tiba kami langsung diterima dengan hangat oleh kepala suku bernama Sanaila.

 

Kepala suku melakukan Sevu-Sevu ( ritual penerimaan ), kemudian mengajak kami untuk sarapan. Setelah sarapan selesai kami langsung diantar ke rumah dimana kami akan menginap. Setelah itu kami disuguhi dengan air kelapa yang fresh langsung dari pohon dan pergi ke tengah laut untuk melihat Dolphin berenang di lautan luas.

 

Setelah beberapa jam di tengah laut samudra pasifik, kami juga ikut berenang menikmati kemurnian laut yang begitu mempesona dan membawa rasa gembira dengan bersyukur kepada Tuhan atas alam yang begitu indah, kami berenang dilaut namun daerah yang tidak terlalu dalam karena bahaya akan ikan hiu. Kemudian kami bergegas pulang menuju desa Silani untuk bersiap-siap makan siang bersama.

Foto desa wisata Silana Village  ( Simanullang Pernandus )

Setelah makan siang bersama, kami bersiap – siap untuk melakukan kerajinan tangan, yaitu para penduduk lokal berkumpul bersama untuk membuat kerajinan tangan dari daun kelapa. Menarik karena dengan kerajinan ini dapat membuat berbagia hal yang dapat digunakan, seperti keranjang untuk tempat ubi, topi, kipas, dan juga tikar. Kerajinan tangan ini mestinya di kreasi dengan berbagai bantuan dari pemerintah setempat karena bukan hanya mengurangi sampah plastik namun juga kearifan lokal yang yang harus dijaga tradisinya.

 

Selain itu, oleh Chief penduduk desa wisata Silani memperkenalkan ke berbagai bagian rumah, area umum, kebun, dan rumah adat. Kesempatan untuk belajar tentang adat istiadat, tradisi, dan praktik budaya masyarakat setempat. Mencakup penampilan kerajinan tangan, tarian tradisional, dan upacara ( Sevu – Sevu ).

Foto desa wisata Silana Village  ( Simanullang Pernandus )

Kemudian hari menjelang sore, kepala suku mengajak kami untuk menanam umbi-umbian dan pohon pisang. Namun, sebelum melakukan itu kepala suku dengan begitu ramahnya memperkenalkan beberapa rahasia obat – obatan herbal yang telah turun temurun mereka kuasai dari nenek moyang mereka. Obat herbal ini dapat menyembuhkan diare, gatal – gatal, dan berbagai penyakit lainnya. Hanya merebus daunnya atau memakan beberapa daun yang telah di olah. Hal yang lebih menarik lagi ialah dengan mengubah pohon papaya yang sebelumnya jantan menjadi betina dengan membelah batang kayu tanpa harus tumbang. Maka dengan beberapa waktu papaya akan menjadi betina ( memberikan buah ).

 

Setelah itu, kami selesai menerima pengetahuan alamiah dari kepala suku sembari menanam beberapa umbi – umbian kami bergegas untuk mandi karena akan ada Yaqona yang merupakan salah satu pesta bagi pendatang yang datang ke desa Silani.

 

Pada malam hari, kami bersama beberapa teman dari group yang lain juga ikut berkumpul bersama merayakan pesta sambil meminum Yaqona ( Kava ). Sembari meminum Kava beberapa dari mereka akan datang menyentuh kalian yang artinya mengajak untuk berdansa bersama. Berdansa bersama merupakan suatu tradisi bagi mereka yang menunjukkan kesenangan mereka atas kehadiran para pendatang.

 

Besok harinya pada pukul 05.30am kami mempersiapkan puncak perayaan untuk makan siang dengan mempersiapkan api untuk memasak Lovo. Lovo dimasak bawah tanah di Fiji. Teknik ini mirip dengan teknik memasak dengan tanah lainnya di seluruh dunia. Metode ini memerlukan pembungkusan makanan, biasanya daging, umbi-umbian, buah-buahan, dan makanan laut, dengan daun pisang atau daun kelapa. Makanan diletakkan di atas batu panas di dalam lubang yang digali ke dalam tanah, dan kemudian ditutup dengan lebih banyak daun dan tanah atau kain. Metode ini memerangkap panas dan membiarkan makanan matang secara perlahan selama beberapa jam.

Lovo memberikan rasa berasap dan unik pada makanan. Karena metode ini dapat memasak makanan dalam jumlah besar sekaligus, pertemuan komunal, acara khusus, festival, dan upacara adalah tempat yang paling umum untuk menggunakan metode ini. Selain di Fiji di Indonesia tepatnya di provinsi Papua juga ditemukan dengan model memasak seperti ini, di Papua biasa disebut “ Bakar batu “.

Secara keseluruhan, tur desa adalah cara bagi pengunjung untuk terhubung secara mendalam dengan komunitas lokal, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya dan tradisinya sambil menghormati keaslian dan cara hidup masyarakatnya.

 

Selama perjalanan ke desa wisata Silani atau pengalaman budaya, penting untuk mempelajari dan menghargai budaya, adat istiadat, dan gaya hidup penduduk setempat dengan cara yang tulus dan penuh penghargaan. Memperoleh pemahaman tentang prinsip-prinsip, adat istiadat, dan cara hidup masyarakat tanpa memaksakan pendapat pribadi. Kemudian mengakui bahwa kebiasaan masyarakat mungkin berbeda dari kebiasaan pengunjung, namun tetap menghormatinya sebagai bagian dari identitas masyarakat.

 

Penulis : Pernandus Simanullang, S.S, M.Sn, F.M

Penggiat Seni,Tradisi, dan Budaya.

Array

Rekomendasi

Berita Terbaru

, , , ,

Bersatu Dalam Kebebasan Dari Jiwa Sebuah Bangsa “Nusantara Baru Indonesia Maju” HUT RI -79

Proklamasi….!!! Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan…

, , , , ,

“Fiji Diperkenalkan: Wisata Perjalanan Melalui Keindahan dan Budaya”?

BULA ( Halo )!!! adalah ungkapan yang luar biasa dari sambutan yang ramah.  Dengan senyuman…

Rumahku Istanaku Dirusak Dan Diserang Dan Diancam Oleh Segerombolan Orang Bang

Beritawanklik.com – Medan, 01 Februari 2024 – Dedi Tarigan (37), Pelapor yang rumahnya dirusak dan…

,

Pemuda Pemudi Kristiani Yang Ada Di Wilayah Serang Raya Dan Cilegon Akan Mengadakan Acara Silaturahmi Yang Didahului Ibadah Syukur Awal Tahun Baru 2024

Beritawanklik.com – Pemuda Pemudi Kristiani  yang ada di wilayah Serang Raya dan Cilegon  akan mengadakan…

,

Mari Kita “Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur,” Ujar Tokoh Pemuda Serang Mordenit Banyuurip

Beritawanklik.com – Komunitas GUSDURian Serang menggelar lomba mewarnai dan menyusun puzzle dalam rangkaian Haul Gusdur…